Kamis, 28 Januari 2010

ANIMASI

Apa Itu Animasi ?
Animasi adalah susunan gambar diam (static graphics) yang dibuat efek sehingga seolah-olah tampak bergerak itulah yang disebut animasi. Tulisan yang meluncur dari samping ke tengah layar, atau gambar yang dapat bergerak-gerak dari menghadap kiri berubah ke kanan atau gambar yang seolah-olah menunjukan gambar kartun yang sedang berlari-lari atau juga berjalan, itu adalah contoh animasi yang sederhana.
Apa perbedaan antara Movie dan Animasi? Movie adalah hasilnya, sedangkan animasi adalah proses kejadiaannya atau proses bagaimana menggerak-gerakkan suatu objek yang disebut menganimasi. Istilah animasi berawal dari film kartun yang dibuat oleh Walt Disney di mana karakter yang dijadikan tokohnya adalah binatang ( animal ).
Animasi di Indonesia
Sudah banyak animasi kartun tampil di internet, ada yang bertujuan untuk komersil atau hanya sebagai hobi untuk mengekspresikan diri melalui karyanya sehingga dapat dilihat oleh orang di seluruh dunia. Animasi kartun bukan hanya identik untuk anak-anak saja seperti anggapan banyak orang, melainkan juga cocok untuk remaja, dewasa, dan orang tua. Lebih dari itu, animasi kartun dapat digunakan sebagai sarana komunikasi dan pembelajaran yang sangat efektif.
Pemerintah juga bisa memanfaatkan animasi kartun untuk memberikan edukasi atau sosialisasi mengenai sesuatu bagi masyarakat. Daripada membuat dan menambah berbagai macam undang-undang yang rumit dan menimbulkan berbagai macam konflik, lebih baik memberi pembelajaran yang menghibur lewat animasi kartun sehingga tidak ada kesan mengajari. Masyarakat Indonesia sekarang sudah lebih kritis. Oleh karena itu perlu komunikasi yang efektif dan kreatif dalam menyampaikan suatu pesan.
Animasi kartun di Indonesia sendiri masih begitu jarang kita temui di media-media seperti televisi ataupun internet, walaupun memang ada banyak animasi kartun karya anak bangsa yang terdapat dalam internet, tapi tidak semua orang akan melihatnya kecuali orang yang memang suka dengan animasi kartun dan ingin mempelajarinya.
Kurangnya Wadah Bagi Para Animator Indonesia
Animasi kartun di Indonesia memang masih kurang menarik atau kurang profokatif, bisa juga di katakan animasi di Indonesia kurang berkembang. Di negari kita ini animasi kartun kurang begitu terangkat, lain hal-nya dengan luar negeri atau negara-negara lain, animasi-animasi kartun yang dihasilkan sangat menarik serta mempunyai daya tarik yang besar dan berkualitas tinggi entah itu dari segi gambar, suara, animasinya, atau alur ceritanya sangatlah menarik. Sebagai contoh : Kunfu Panda yang berhasil menyedot berjuta-juta orang untuk menontonnya, Final Fantasi, Naruto, One Peace, Tekken 3 dan masih banyak lagi yang lainnya.
Animasi kartun di negeri kita ini seakan-akan telah mati atau tidak berkembang,bagaimana caranya kita bisa menghidupkan animasi kartun di Indonesia ini adalah dari generasi-generasi muda sekarang ini untuk selalu menggali potensinya dalam mengembangkan teknik-teknik membuat animasi kartun yang menarik baik dari segi gambar, suara, animasi, serta ceritanya. Kurangnya wadah bagi mereka para animator-animator dalam negeri adalah pokok dari masalah kurang berkembangnya animasi kartun di Indonesia.

EMO



kata emo merupakan kependekan dari kata emosional. Emo, emo, emo dan emo. Adalah sebuah istilah yang sekarang ini sering sekali kita dengar baik lewat televisi, radio, percakapan sehari-hari serta digembar-gemborkan khususnya anak-anak muda. Apa sih emo itu? Malah ada juga yang berkata “emo- skinhead-punk”. Wah, terus apa pula hubungannya dengan Skinhead-punk? Apa Emo adalah bagian dari Skinhead-punk? Atau apalah!
Pertanyaan menarik yang muncul karena sebuah kerancuhan serta ketidakpastian disekitar yang menjadikan “kabur” mengenai Emo itu sendiri. adalah hal-hal yang ingin gw angkat, namun hanya berdasarkan tinjauan atribut yang dikenakan. Menurut gw, secara tidak langsung atribut dan benda dapat menjelaskan kronologis kejadian yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan atau evolusi.
Pada dasarnya, segala sesuatu di dunia ini pasti akan mengalami perubahan. Dan ini berlaku diberbagai aspek kehidupan. Hal ini wajar terjadi jika dihubungkan dengan manusia sebagai makhluk Tuhan yang diciptakan memiliki akal dan pikiran yang dinamis. Skinhead, Punk, dan kaum-kaum subkultur sejenis lainnya, pasti tidak akan terelakkan dari hal yang berhubungan dengan evolusi. Singkatnya, Emo adalah sebuah bentuk evolusi dari kaum skinhead-punk.
Emotion Hardcore biasanya disebut (istilah ngetrendnya) Emo, adalah sebuah gaya hidup, fashion dan budaya yang baru saat sekarang ini mulai nge-boom di seluruh masyarakat dunia termasuk Indonesia. Emotion berasal dari bahasa Inggris, berarti emosi atau perasaan seseorang yang ingin diekspresikan. Sedangkan Hardcore adalah sejenis aliran musik yang memiliki tipe raungan gitar dan hentakkan drum yang dimainkan keras.
Dilihat dari sejarah munculnya, Emo adalah cabang atau yang lebih tepatnya adalah bentuk perkembangan dan evolusi dari Skinhead dan Punk. Emo muncul pertama kali sekitar pertengahan tahun 1980 di Washington, dan pertama kali diperkenalkan oleh band beraliran punk-melodic, DC Scene. Seperti artinya (emotion), lagu yang diusung lebih banyak mengandung unsur-unsur emosi dan perasaan seperti cinta, kasih sayang, rasa marah, kesal, dan segala sesuatu yang berhubungan erat dengan asmara dan perasaan seseorang.Sekitar tahun 1990, emo semakin berkembang. Dibuktikan dengan banyak bermunculan band-band baru seperti Rites of Spring, Embrace, One Last Wish, Beefeater, Gray Matter, Fire Party, Slightly later, dan Moss Icon. Pada tahun inilah emo mencapai puncak-puncaknya. Sering dengan waktu banyak pula terjadi pencabangan dalam aliran emo sendiri. Menurut Billy Joe Amstrong, gitaris band beraliran punk melodic Green Day (secara tidak langsung ia sendiri juga yang mempelopori revitalisasi emo kembali muncul di publik), emo adalah sebuah gabungan antara punk dan gothic. Sebuah karya besar jika kedua mainstream (sikap independen yang dilakukan kelompok-kelompok anak muda tertentu, berhubungan dengan kultur pop kaum muda) ini dipadukan. Dan bukan hal yang mustahil jika keduanya digabungkan akan tercipta sesuatu yang fantastis. Kesamaan keduanya mampu berkolaborasi dan saling melengkapi. Dan sebagai cara untuk membedakan bahwa ini adalah sesuatu yang baru, perlu suatu adanya upaya penonjolan jati diri. Dengan atribut gabungan keduanyalah sebuah aliran dan lifestyle baru ini mampu diterima. Sebuah ideologi dapat diterima jika memiliki sesuatu sebagai identitasnya dan mampu menunjukkannya pada umum.
Namun, kaum skinhead-punk yang masih tetap memegang idiologi “asli” skinhead, berpendapat bahwa emo adalah bentuk kehancuran Skinhead-Punk. Dikatakan kehancuran karena idiologi anti kemapanan yang selalu diikrarkan oleh kaum Skinhead, sudah tidak bermakna lagi, kalah dan ditelan oleh bentuk kapitalisme dan kemapanan. Emo tidak pantas dianggap sebagai skinhead-punk karena tidak mencirikan sebagai sesuatu yang anti dengan kemapanan. Ditegaskan lagi dengan segala jenis atribut yang mereka (Emo) yang lebih menonjolkan kemewahan, merk. Sudah jelas mereka bukan Skinhead-punk yang sebenarnya. Emo hanyalah sebuah bentuk kapitalisme musik, ideologi yang dikemas dan menyusup rapi ke dalam ideologi skinhead-punk yang selama ini sudah berakar kuat.
Atribut Emo
model rambutnya nggak Spike/Mohawk, nggak botak lagi, terus nggak pake’ spike di tangan atau di ikat pinggang, dilehernya nggak ada juga kalung rantai + gemboknya (dog collars), dan nggak2 yang laen lagi. Keliatannya lebih kalem, rapi. Kesimpulannya dia ini bukan anak skinhead! Tapi….., punk? ……bukan, gothic juga bukan,.. lantas apa?”
Ironis memang hal itu berkembang di masyarakat, tetapi itulah fakta yang terjadi. Budaya atribut telah berkembang di masyarakat. Atribut adalah suatu penjelas seseorang berada di sebuah identitas diri tertentu yang secara fisik atau kasat mata merupakan pembeda/sama dengan lingkungan sekitarnya (itu sudah jelas) dan dengan atribut pula yang identik dengan kelas tertentu di masyarakat berkembang pemikiran tentang penyeragaman. Penyeragaman berarti pembakuan. Jika melihat atribut emo itu harus Emo-style, Peircing, Gaspers, Eye – shadow, pin, emblem, dsb, maka berarti hal itu telah dianggap baku dan adanya telah seperti itu. Sama seperti kaum skinhead-punk yang sudah memiliki identitas dan atribut masing-masing Emo pun memiliki identitas dan atribut sebagai pembeda dari kaum-kaum yang lainnya. Secara sekilas memang memiliki kemiripan satu sama lain, hal itu wajar saja terjadi karena atribut yang digunakan oleh para penganut emo adalah bentuk perkembangan dari fashion kaum skinhead-punk. Terjadi perubahan dikarenakan dalam perkembangannya mendapat pengaruh-pengaruh budaya baru seiring berjalannya waktu, zaman dan kemajuan dalam bidang fashion pula.
Makna Atribut
Semua hasil material antara punk dan skinhead itu berdasar kan atas pemikiran – pemikiran yang telah didorong oleh nilai-nilai perlawanan atas hal-hal yang membosankan dan menindas (suatu rangkaian yang tidak dipisahkan). Skinhead memang terlahir dari pemikiran dengan nilai-nilai perlawanan atas suatu pemikiran mainstream, membosankan dan menindas (seperti kapitalisasi, penghisapan, pembodohan, dsb). Sedangkan punk lahir akibat pengaruh-pengaruh yang baru bukan hanya kapitalisme, gaya, tetapi juga dalam karya musik. Namun apa yang terjadi pada Emo? Emo tercipta karena kedua subkultur di atas (punk dan skinhead) telah dimasuki oleh paham-paham kapitalisme, fashionable, dan keinginan untuk bergaya. Sebuah kondisi yang sangat berlawanan pengan paham Skinhead-Punk yang notabennya sebagai nenek moyang Emo.
Pada dasarnya sama, Emo menggunakan topi, celana jeans, kalung, gelang, gasper, mempunyai tindik, bertato, memakai peircing sebagai atributnya. Tetapi sudah tidak memiliki makna ideologi.
Semua atribut yang dipasang dan diperguna kan hanya sebatas pelengkap Tidak seperti Skinhead – Punk, menurut mereka kalung rantai, gelang rantai, anting peniti, Peircing memiliki makna sebagai bentuk perlawanan terhadap sesuatu (kapitalisme, pemerintahan). Tetapi sedangkan Emo tidak memiliki makna apapun, yang terjadi hanya pemaknaan bahwa Emo(seluruh atributnya) adalah bentuk ekspresi dari anak-anak muda pada umumnya (keren, modis, gaul, bermerk) yang juga jelas bertentangan dengan Skinhead-Punk. Sejauh ini memang belum ditemukan dan didapat mengenai makna yang signifikan dalam setiap atribut yang mereka (kaum Emo) kenakan.
Perbandingan Atribut dan Aksesoris antrara Skinhead dan Emo
Atribut
Skinhead-Punk
Emo
1. Tindik Anting ( biasanya dipakai hanya pada telinga saja) Anting, Peircing ( digunakan pada teling, bandul telinga, hidung, pelipis, alis, lidah bibir. Malah ada yang digunakan disemua bagian itu)
2. Sepatu Boot keras, Loafers, Steel toe cap. Converse (sepatu kets produksi USA), Vans.
3. Baju Polo, kaos berkerah, kemeja berkerah, jaket kulit. Skinhead lebih berpenampilan rapi dan bersih. Kaos Distro, Blazer, Kemeja.
4. Celana Levi’s, jeans gombrong, sta prest (ketat). Jeans staprest, Hipster.
5. Drugs dan Alkohol Menolak (hanya sedikit yang menerima, menolak lebih mendominasi). Merekok, Alkoholik, Drgus tidak dipakai sama sekali.
6. Kendaraan Motor tua, Skuter vespa, Moge (motor gede/motor besar). Tidak memiliki Kendaraan yang spesifik.
7. Rambut Plontos, cepak Rambut Emo.
8. Perhiasan Rantai anjing, gelang spike, emblem Kalung, gelang, Jam tangan, Hand-Band, Cincin.
9. Pewarna Rambut Tidak memakai Memakai (biasanya berwarna merah)
10. Make-Up wajah Tidak memakai Memakai seperti eye-Shadow/eye-liner, Lip-gloss.
11. Topi Pork-pie, bolero Topi Emo
12. Tatoo Tidak memakai Memakai tetapi minimalis
KESIMPULAN
Atribut merupaan penanda dari suatu komunitas atau kebudayaan. Ini merupakan ciri khas yang menjadi suatu keharusan yang tidak tertulis dalam lingkup kehidupan. Penggunaan atribut pada kebudayaan atau komunitas tertentu menjadikannya suatu simbol yang menggambarkan identitas kehidupan mereka. Dari atribut pula sebuah pemaknaan dapat dilihat dan dideskripsikan.
Emo adalah sebuah bentuk merosotnya suatu makna ideologi dari suatu kaum subkultur (Skinhead-Punk) yang selama ini telah memiliki ideologi anti kemapanan sebagai bentuk perlawanan terhadap kemewahan, hukum-hukum yang selalu menindas kaum kecil. Emo sengaja diciptakan sebagai salah satu “senjata” untuk memerangi dan mengalahkan ideologi Skinhead-Punk Segala jenis atribut yang mereka (Emo) kenakan yang lebih menonjolkan kemewahan, merk. Sudah jelas mereka bukan Skinhead-punk yang sebenarnya. Emo hanyalah sebuah bentuk kapitalisme musik, dan ideologi pro-kemapanan yang dikemas dan menyusup rapi ke dalam ideologi skinhead-punk yang selama ini sudah berakar kuat dalam benak para pengikutnya.

Badai Matahari



Menurut laporan website Inggris “New Scientist”, maksud dari badai matahari atau solar storm adalah siklus kegiatan peledakan dahsyat dari masa puncak kegiatan bintik matahari (sunspot), biasanya setiap 11 tahun akan memasuki periode aktivitas badai matahari. Ilmuwan Amerika baru-baru ini memperingatkan bahwa pada tahun 2012 bumi akan mengalami badai matahari dahsyat (Solar Blast), daya rusakanya akan jauh lebih besar dari badai angin “Katrina”, dan hampir semua manusia di bumi tidak akan dapat melepaskan diri dari dampak bencananya.

Badai Matahari Kuat pada 2012 akan Menyerang

Pada 22 September 2012 tengah malam, langit New York, Manhattan Amerika Serikat akan tertutupi oleh seberkas layar cahaya yang warna-warni.Di wilayah selatan New York ini, sangat sedikit orang yang dapat melihat fenomena aurora ini. Namun, perasaan menikmati indahnya pemandangan alam ini tidak akan berlangsung lama. Setelah beberapa detik, semua bola lampu listrik di wilayah tersebut mulai gelap dan berkedip tak menentu, kemudian sinar cahayanya dalam seketika tiba-tiba bertambah terang, dan cahaya bola lampu menjadi luar biasa terang. Selanjutnya, semua lampu mati. 90 detik kemudian, seluruh bagian Timur Amerika Serikat akan mengalami pemadaman listrik. Setahun kemudian, jutaan orang Amerika mulai mati, infrastruktur negara akan menjadi timbunan puing. Bank Dunia akan mengumumkan Amerika berubah menjadi negara berkembang. Pada saat yang sama, Eropa, China dan Jepang dan daerah lain atau negara juga akan sama seperti Amerika Serikat, berjuang dalam bencana sekali ini. bencana ini datang dari badai matahari atau solar storm yang dahsyat, terjadi pada permukaan matahari yang berjarak 150 juta km dari bumi.

Alat Deteksi Amerika Berhasil Mengambil Foto Badai Matahari

Mungkin cerita di atas kedengarannya mustahil, dalam keadaan normal matahari tidak akan bisa menyebabkan bencana besar seperti itu pada bumi. Namun, laporan khusus yang dikeluarkan oleh National Academy of Sciences, Amerika Serikat pada bulan Januari 2009 menyatakan bahwa bencana seperti ini sangat mungkin bisa terjadi. Studi tersebut disponsori oleh NASA. Dalam beberapa dekade, dalam perkembangan masyarakat manusia, peradaban Barat telah menanamkan bibit-bibit untuk kehancuran mereka sendiri. Cara hidup modern secara berlebihan yang sangat tergantung pada ilmu pengetahuan dan teknologi, secara tidak sengaja membuat kita lebih banyak terperangkap dalam suatu kondisi yang super berbahaya. Plasma balls yang dipancarkan dalam letusan permukaan matahari mungkin bisa menghancurkan jaringan listrik kita, sehingga mengakibatkan bencana dahsyat. Daniel Becker dari University of Colorado seorang ahli cuaca angkasa adalah pencetus laporan khusus dari Academy of Sciences Amerika Serikat, “Sekarang ini kita semakin dekat dengan kemungkinan bencana ini. Jika manusia tidak dapat mempersiapkan diri deng-an matang terhadap bencana badai matahari yang akan menimpa ini. Badai matahari ini mungkin akan memutuskan pasokan listrik umat manusia, sinyal ponsel, bahkan termasuk sistem pasokan air.”
Namun demikian, ada beberapa ahli yang menyatakan pandangan yang berbeda, mereka mempertimbangkan dampak badai matahari terutama terkonsentrasi di luar ruang angkasa, dan karena efek rintangan medan magnetik bumi dan atmosfir, pengaruh gangguannya tidak akan terlalu nyata terhadap kehidupan di bumi. Para ahli mengatakan, ketika aktivitas badai matahari aktif, akan terus menerus terjadi pembakaran dan peledakan pada sunspot, pada saat sejumlah besar sinar ultraviolet dilepaskan akan menyebabkan densitas lapisan ionosfir di atas angkasa bumi meningkat mendadak, menyerap habis energi gelombang pendek, sehingga gelombang pendek sinyal radio terganggu. Tetapi ponsel yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk transmisi sinyal radio tidak melalui lapisan ionosfir, sehingga pada umumnya dampak badai matahari terhadap komunikasi di permukaan bumi tidak akan signifikan. Secara teori, pada umumnya intensitas badai matahari tidak akan bisa menerobos perlindungan atmosfer dan medan magnetik bumi, hingga secara fatal mengancam spesies yang berada di bumi. Tetapi untuk badai matahari tahun 2012 para ahli khawatir mungkin menjadi pengecualian.

Mungkin Membawa Dampak Bencana Besar pada Bumi

Ilmuwan Amerika Serikat memperingatkan bahwa, pada 2012 badai matahari yang kuat di bumi akan membawa malapetaka besar pada manusia, yang akan mempengaruhi setiap aspek pada masyarakat modern sekarang. Para ahli yang mengeluarkan peringatan meng-atakan, dampak badai matahari pada bumi kemungkinan adalah “efek domino”. Coba pikirkan, bila jaringan listrik menjadi rapuh dan tidak stabil, hal-hal yang berhubungan dengan bisnis pasokan listrik juga akan menjadi korban: peralatan refrigeration berhenti, makanan dan obat-obatan yang tersimpan dalam ruang berpendingin dalam jumlah besar akan kehi-langan kondisi penyimpanan dan rusak; pompa tiba-tiba berhenti berfungsi, air minum pada masyarakat akan menjadi masalah. Selain itu, karena gangguan pada sinyal satelit, sistem posisi GPS akan menjadi sampah. Sebenarnya pada awal 1859 pernah terjadi kasus serupa, peledakan badai matahari saat itu bahkan me-ngakibatkan jaringan telegram terbakar rusak. Tentu saja sekarang ini di bumi sudah dipenuhi oleh fasilitas kabel dan nirkabel, tetapi fasilitas ini sulit menahan ujian badai matahari.
Ketika badai matahari kuat menyerang, umat manusia di bumi akan menghadapi dua masalah besar. Pertama, adalah tentang masalah jaringan listrik modern sekarang. Jaringan listrik modern sekarang pada umumnya menggunakan tegangan tinggi untuk mencakup daerah lebih luas, ini akan memungkinkan operasi jaringan listrik lebih efisien, Anda bisa mengurangi kerugian selama transmisi listrik, juga kerugian listrik karena produksi yang berlebihan. Namun, secara bersama ia juga menjadi lebih rentan terhadap serangan cuaca ruang angkasa. transmisi jaringan akan menjadi sangat rentan dan tidak stabil, atau bahkan mungkin menyebabkan terhenti secara total. dan ini hanya merupakan efek domino yang pertama, selanjutnya mungkin juga akan menyebabkan “lalu lintas lumpuh, komunikasi terputus, industri keuangan runtuh dan fasilitas umum kacau; pompa berhenti menyebabkan pasokan air minum terputus, kurangnya fasilitas pendingin, makanan dan obat-obatan sulit disimpan secara efektif. Para ilmuwan telah memperkirakan bila ada intensitas badai matahari kuat mungkin dapat menyebabkan kerugian sosial dan ekonomi manusia, hanya pada tahun pertama saja kerugiannya mencapai 1-2 triliun dollar AS, sementara pemulihan dan rekonstruksinya diperlukan setidaknya 4-10 tahun
Isu yang kedua adalah tentang masalah sistem jaringan listrik yang saling ketergantungan yang dukungan kehidupan modern kita, seperti masalah air dan penanganan limbah, masalah infrastruktur logistik supermarket, masalah pengendalian gardu listrik, pasar keuangan dan lainnya yang tergantung pada listrik. Jika dua masalah digabung jadi satu, kita dapat dengan jelas melihat bahwa peristiwa kemungkinan muncul kembalinya badai matahari Carrington sangat mungkin akan menyebabkan bencana besar yang langka. Adviser laporan khusus dari National Academy of Sciences Amerika Serikat dan analis daya listrik industri John Kappenman menganggap “Bencana seperti ini dibandingkan dengan bencana yang biasa kita bayangkan secara total berlawanan. biasanya wilayah kurang berkembang rawan serangan bencana, namun dalam bencana ini, wilayah yang semakin berkembang lebih rentan terhadap serangan bencana.”

Manusia Belum Mempersiapkan Diri

Menghadapi kemungkinan bencana serius yang akan me-nimpa, Amerika Serikat dan seluruh umat manusia tidak segera merespon untuk mempersiapkan pekerjaan secara baik dalam menghadapi putaran badai matahari berikutnya. Becker me-ngatakan bahwa karena kemungkinan terjadinya skala besar badai matahari sangat kecil, “Seluruh masyarakat bahkan tidak menanggapinya, namun hanya memperhatikan masalah di hadapan mata”. Terhadap cuaca di bumi, para ahli cuaca dapat melacak badai yang akan menimpa selama beberapa hari ke depan, dan mengeluarkan peringatan yang sesuai kepada penduduk setempat, namun badai matahari atau cuaca ruang angkasa benar-benar berbeda. Backer mengatakan bahwa sekarang ini kita masih tidak dapat memprediksi secara akurat waktu dan kekuatan badai matahari, yang dapat diprediksi oleh saya dan rekan saya hanya jika sebuah badai matahari besar menyerang, kami secara mutlak tidak mampu menanganinya.”
Ini mirip dengan peringatan dini bencana angin topan dan manusia di bumi, dewasa ini umat manusia terutama tergantung pada prediksi dari siklus sunspot untuk memantau intensitas badai matahari serta dampaknya pada bumi. Yang dimaksud dengan sunspot adalah proses peningkatan dan pengurangan yang berarti dalam jumlah sunspot setiap 11 tahun. Siklus dihitung mulai dari aktivitas terendah sunspot pada matahari. Dalam masa aktif sunspot akan meningkat, badai matahari yang terjadi akan lebih banyak. Ketika badai matahari terjadi, partikel kecepatan tinggi serta aliran ion yang terbentuk oleh partikel bermuatan listrik yang dipancarkan secara besar-besaran oleh matahari akan berpengaruh terhadap lapisan medan magnit bumi, ionosfir serta kondisi atmosfir netral. Dalam masalah dampak bahaya badai matahari, lebih dari satu abad, orang-orang terus memantau kegiatan sunspot.
Berdasarkan fenomena yang terjadi di atas permukaan matahari serta data bintik matahari siklus yang terjadi sebelumnya, para ilmuwan dari National Center for Atmospheric Research, NCAR, Amerika Serikat, berhasil mengembangkan sebuah model baru ilmu dinamika solar. Dengan model baru, para astronom dapat memberikan peringatan secara dini dari aktivitas sunspot matahari. Mereka berharap bahwa peringatan dini dapat membantu perusahaan-perusahaan listrik, para pengendali satelit dan aspek lainnya dalam beberapa hari atau bahkan tahun-tahun sebelumnya agar bisa bersiap-siap menghadapai kegiatan sunspot matahari. Menurut informasi, ketepatan model baru ini dapat mencapai akurasi 98%. Richard Enke dari National Science Foundation, Departemen Atmospheric Research Amerika Serikat mengatakan bahwa jika dapat secara dini memprediksi aktivitas badai matahari, orang-orang akan dapat dengan baik menanggulangi gangguan seperti komunikasi, kegagalan satelit, pemadaman listrik, serta ancaman terhadap astronot dan hal-hal lain

Rabu, 27 Januari 2010

Misteri Benua Atlantis Yang Hilang



MUSIBAH alam beruntun dialami Indonesia. Mulai dari tsunami di Aceh hingga yang mutakhir semburan lumpur panas di Jawa Timur. Hal itu mengingatkan kita pada peristiwa serupa di wilayah yang dikenal sebagai Benua Atlantis. Apakah ada hubungan antara Indonesia dan Atlantis?
Plato (427 - 347 SM) menyatakan bahwa puluhan ribu tahun lalu terjadi berbagai letusan gunung berapi secara serentak, menimbulkan gempa, pencairan es, dan banjir. Peristiwa itu mengakibatkan sebagian permukaan bumi tenggelam. Bagian itulah yang disebutnya benua yang hilang atau Atlantis.
Penelitian mutakhir yang dilakukan oleh Aryso Santos, menegaskan bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang disebut Indonesia. Setelah melakukan penelitian selama 30 tahun, ia menghasilkan buku Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato’s Lost Civilization (2005). Santos menampilkan 33 perbandingan, seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani, yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah Indonesia. Sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia, menurutnya, ialah bentuk yang diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.

Konteks Indonesia
Bukan kebetulan ketika Indonesia pada tahun 1958, atas gagasan Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja melalui UU no. 4 Perpu tahun 1960, mencetuskan Deklarasi Djoeanda. Isinya menyatakan bahwa negara Indonesia dengan perairan pedalamannya merupakan kesatuan wilayah nusantara. Fakta itu kemudian diakui oleh Konvensi Hukum Laut Internasional 1982. Merujuk penelitian Santos, pada masa puluhan ribu tahun yang lalu wilayah negara Indonesia merupakan suatu benua yang menyatu. Tidak terpecah-pecah dalam puluhan ribu pulau seperti halnya sekarang.
Santos menetapkan bahwa pada masa lalu itu Atlantis merupakan benua yang membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, terus ke arah timur dengan Indonesia (yang sekarang) sebagai pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi yang aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale, terdiri dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Teori Plato menerangkan bahwa Atlantis merupakan benua yang hilang akibat letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus. Pada masa itu sebagian besar bagian dunia masih diliput oleh lapisan-lapisan es (era Pleistocene). Dengan meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi secara bersamaan yang sebagian besar terletak di wilayah Indonesia (dulu) itu, maka tenggelamlah sebagian benua dan diliput oleh air asal dari es yang mencair. Di antaranya letusan gunung Meru di India Selatan dan gunung Semeru/Sumeru/Mahameru di Jawa Timur. Lalu letusan gunung berapi di Sumatera yang membentuk Danau Toba dengan pulau Somasir, yang merupakan puncak gunung yang meletus pada saat itu. Letusan yang paling dahsyat di kemudian hari adalah gunung Krakatau (Krakatoa) yang memecah bagian Sumatera dan Jawa dan lain-lainnya serta membentuk selat dataran Sunda.
Atlantis berasal dari bahasa Sanskrit Atala, yang berarti surga atau menara peninjauan (watch tower), Atalaia (Potugis), Atalaya (Spanyol). Plato menegaskan bahwa wilayah Atlantis pada saat itu merupakan pusat dari peradaban dunia dalam bentuk budaya, kekayaan alam, ilmu/teknologi, dan lain-lainnya. Plato menetapkan bahwa letak Atlantis itu di Samudera Atlantik sekarang. Pada masanya, ia bersikukuh bahwa bumi ini datar dan dikelilingi oleh satu samudera (ocean) secara menyeluruh.
Ocean berasal dari kata Sanskrit ashayana yang berarti mengelilingi secara menyeluruh. Pendapat itu kemudian ditentang oleh ahli-ahli di kemudian hari seperti Copernicus, Galilei-Galileo, Einstein, dan Stephen Hawking.
Santos berbeda dengan Plato mengenai lokasi Atlantis. Ilmuwan Brazil itu berargumentasi, bahwa pada saat terjadinya letusan berbagai gunung berapi itu, menyebabkan lapisan es mencair dan mengalir ke samudera sehingga luasnya bertambah. Air dan lumpur berasal dari abu gunung berapi tersebut membebani samudera dan dasarnya, mengakibatkan tekanan luar biasa kepada kulit bumi di dasar samudera, terutama pada pantai benua. Tekanan ini mengakibatkan gempa. Gempa ini diperkuat lagi oleh gunung-gunung yang meletus kemudian secara beruntun dan menimbulkan gelombang tsunami yang dahsyat. Santos menamakannya Heinrich Events.
Dalam usaha mengemukakan pendapat mendasarkan kepada sejarah dunia, tampak Plato telah melakukan dua kekhilafan, pertama mengenai bentuk/posisi bumi yang katanya datar. Kedua, mengenai letak benua Atlantis yang katanya berada di Samudera Atlantik yang ditentang oleh Santos. Penelitian militer Amerika Serikat di wilayah Atlantik terbukti tidak berhasil menemukan bekas-bekas benua yang hilang itu. Oleh karena itu tidaklah semena-mena ada peribahasa yang berkata, “Amicus Plato, sed magis amica veritas.” Artinya,”Saya senang kepada Plato tetapi saya lebih senang kepada kebenaran.”
Namun, ada beberapa keadaan masa kini yang antara Plato dan Santos sependapat. Yakni pertama, bahwa lokasi benua yang tenggelam itu adalah Atlantis dan oleh Santos dipastikan sebagai wilayah Republik Indonesia. Kedua, jumlah atau panjangnya mata rantai gunung berapi di Indonesia. Di antaranya ialah Kerinci, Talang, Krakatoa, Malabar, Galunggung, Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru, Bromo, Agung, Rinjani. Sebagian dari gunung itu telah atau sedang aktif kembali.
Ketiga, soal semburan lumpur akibat letusan gunung berapi yang abunya tercampur air laut menjadi lumpur. Endapan lumpur di laut ini kemudian meresap ke dalam tanah di daratan. Lumpur panas ini tercampur dengan gas-gas alam yang merupakan impossible barrier of mud (hambatan lumpur yang tidak bisa dilalui), atau in navigable (tidak dapat dilalui), tidak bisa ditembus atau dimasuki. Dalam kasus di Sidoarjo, pernah dilakukan remote sensing, penginderaan jauh, yang menunjukkan adanya sistim kanalisasi di wilayah tersebut. Ada kemungkinan kanalisasi itu bekas penyaluran semburan lumpur panas dari masa yang lampau.
Bahwa Indonesia adalah wilayah yang dianggap sebagai ahli waris Atlantis, tentu harus membuat kita bersyukur. Membuat kita tidak rendah diri di dalam pergaulan internasional, sebab Atlantis pada masanya ialah pusat peradaban dunia. Namun sebagai wilayah yang rawan bencana, sebagaimana telah dialami oleh Atlantis itu, sudah saatnya kita belajar dari sejarah dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan mutakhir untuk dapat mengatasinya.

Misteri Benua Pangaea


Sejarah Bumi Sejak Superkontinen Pangaea Hingga Saat Ini
Sekitar 250 juta tahun yang lalu, hanya ada superkontinen yang dinamakan Pangaea. Kemudian 50 juta tahun kemudian, sekitar 200 juta tahun yang lalu, Pangaea pecah menjadi dua superkontinen, Laurasia di sebelah utara dan Gondwana di sebelah selatan.

Kemudian 135 juta tahun yang lalu, Laurasia bergerak dan pecah menjadi tiga yaitu Benua Amerika Utara, Benua Eropa dan Benua Asia. Sedangkan Gondwana pecah menjadi Benua Afrika, Benua Antarktika, Benua Australia dan Benua Amerika Selatan.

Sekitar 65 juta tahun yang lalu (saat terjadi kepunahan massal Dinosaurus), susunan dan posisi benua secara perlahan berangsur-angsur mirip seperti yang ada saat ini. Ditambah dengan berpisahnya Anak Benua India dari Antarktika dan Benua Australia bergerak relatif ke arah ekuator. Anak Benua India tersebut kemudian menabrak Benua Asia dan karena dua-duanya tidak ada yang mau mengalah, maka dua-duanya saling berlomba menjulang ke atas membentuk Pegunungan Himalaya, pegunungan tertinggi di dunia.


Yaa…karena dua-duanya merupakan kerak benua. Sifatnya sama-sama rigid, sama-sama berkomposisi felsik (Si-Al) dan tentunya densitasnya relatif sama. Jadi tidak ada yang mau nyungsep ke bawah seperti proses penunjaman di Palung Jawa. Lihat postingan sebelumnya di Animasi Mekanisme Penunjaman Kerak Samudra.


Uraian sejarah terbentuknya benua di atas tidaklah menunjukkan bahwa Pangaea merupakan superkontinen tertua dalam sejarah bumi. Umur bumi sendiri sekitar 4.6 milyar tahun. Sedangkan batuan tertua berumur 3.5 milyar tahun. Tentunya ada sejarah superkontinen juga sebelum Pangaea. Hanya saja, merekonstruksi kejadian geologi pada masa yang sangat lampau, seperti Zaman Pra-Kambrium, sangatlah sulit. Data-data geologi lampau tersebut tentunya sudah tertutupi atau terganggu proses geologi yang datang kemudian. Sehingga periode sebelum Pangaea kebanyakan masih berupa hipotesa yang terbuka bagi banyak penafsiran.

Ada Superkontinen Laurussia, Laurentia dan Baltika yang berumur Kambrium. Lebih tua lagi ada Superkontinen Pannotia dan Rodinia yang berumur Pra-Kambrium. Namun untuk merekonstruksi detail semua superkontinen tersebut bukanlah pekerjaan yang mudah.

Tentunya rekonstruksi detail minimal meliputi bentuk, batas-batas pinggirnya, posisi, arah pergerakannya dan umurnya. Hal seperti ini yang sulit. Dan tentunya akan banyak perdebatan mengenai detail tersebut. Rekonstruksi yang dimulai dari Pangaea pada saat ini relatif sudah diterima luas oleh masyarakat ilmiah.


Ni artikel Pembuktiannya:
Alfred Wegener & Teori Continental Drift


Tiga abad sebelum ALFRED LOTHAR WEGENER (1880-1930) membuktikan bahwa
kemiripan garis pantai sebelah timur benua Amerika Selatan dengan
pantai sebelah barat benua Afrika terjadi karena kedua benua itu
pernah “bersatu”, ABRAHAM ORTELIUS pembuat peta asal Belanda telah
mengamati fenomena yang sama dan berpendapat bahwa Amerika dipisahkan
dari Eropa dan Afrika oleh gempa bumi dan air bah (1596).

Kemudian pada tahun 1858, seorang geografer bernama ANTONIO
SNIDER-PELLEGRINI membuat 2 kartun model yang menunjukkan posisi dan
bentuk benua Amerika Selatan dan Afrika sebelum dan sesudah terpisah.
Modelnya aneh, terutama bentuk bagian selatan Argentina/Chile. Di
kartun model versi Snider-Pellegrini ini, bagian Patagonia digambarkan
tertekuk melengkung dari arah barat ke selatan kemudian ke timur dan
berbalik ke utara, melingkari bagian selatan Afrika dan ujung
Patagonia dibuat hampir menyentuh Madagaskar. Entah Snider-Pellegrini
serius atau tidak saat mengerjakan kartunnya, imajinasinya secara
tidak langsung juga telah menunjukkan bahwa Amerika Selatan dan Afrika
dulu pernah berdampingan.

Tapi imajinasi kedua orang yang baru diceritakan di atas tak pernah
dilontarkan menjadi sebuah teori ilmiah sampai sekitar tahun 1910an.
Pada musim gugur tahun 1911, saat sedang menghabiskan waktu di
perpustakaan Universitas Marburg (Jerman), Wegener menemukan makalah
palaeontologi tentang kesamaan jenis fosil-fosil tumbuhan dan hewan di
Amerika Selatan dan Afrika, padahal, kedua benua itu dipisahkan oleh
Samudera Atlantik yang luas. Rasa penasaran Alfred Wegener membuatnya
mencari lebih banyak informasi mengenai kesamaan-kesamaan fosil di dua
tempat terpisah tersebut, hingga akhirnya ia berpikir, “Mungkinkah
kesamaan fosil-fosil di kedua sisi Atlantik terjadi karena dulu benua
Afrika dan Amerika adalah satu kontinen?”

Menurut para ahli geologi saat itu, model evolusi pembentukan Samudera
Atlantik cuma sederhana saja. Gundu bulat disangka baut, dahulu darat
sekarang laut. Penyebabnya? “Cuma” karena “jembatan penghubung” kedua
daratan itu kolaps kemudian sekarang menjadi dasar laut. Sadar akan
model sederhana ini telah diterima sebagai sebuah kebenaran, Wegener
berusaha mencari bukti-bukti geologi lebih banyak untuk mendukung
teori yang hendak ia lemparkan ke forum ilmiah. Ia pun menemukan bahwa
Pegunungan Appalachian di bagian timur Amerika Utara tersambung dengan
dataran tinggi Skotlandia (Highlands) dan perlapisan batuan Karroo
System di Afrika Selatan identik dengan perlapisan batuan Santa
Catarina System di Brazil. Wegener kemudian menulis sebuah buku yang
berjudul “The Origin of Continents & Oceans” (judul asli dalam bahasa
Jerman) pada tahun 1915, di mana teori Continental Drift
dipublikasikan.

Wegener, yang sebenarnya adalah seorang astronomer (Ph.D Universitas
Berlin, 1904) dan bekerja sebagai meteorologist, tapi memiliki hobi di
bidang ilmu kebumian, segera menjadi sasaran cemoohan ahli-ahli
geofisika dan geologi kala itu. Ahli ilmu kebumian memang manusia yang
aneh. Mereka cenderung sulit menerima sebuah teori baru, maupun
sekedar sebuah pendapat lain atas keyakinan mereka sendiri, hanya
karena mereka tidak tahu atau tidak paham tentang apa yang orang lain
bicarakan. Ketika sudah merasa menjadi seorang ahli, mereka berpikir
sudah tahu tentang segala hal, apalagi jika apa yang mereka bela
adalah “kebenaran umum” yang berlaku. Padahal, jalan pikiran mereka
hanya berdasar atas konsep-konsep ilmu kebumian, data-data dan teknik
pengambilan data yang “ada” pada saat itu juga, bukan data dan alat
baru yang ditemukan/diciptakan di masa depan.

Sikap emosional seorang ahli geologi bernama DR. ROLLIN T. CHAMBERLIN
dari Universitas Chicago membuatnya menulis sebuah makalah berjudul
“Some of the objections to Wegener’s theory” (1928) dan memulai
tulisannya dengan pertanyaan, “Bisakah kita menyebut geologi sebagai
sebuah ilmu jika ada perbedaan pendapat yang begitu hebat untuk
hal-hal dasar hingga teori semacam ini terus berkeliaran?”. Dr.
Chamberlin berpendapat bahwa hipotesis Wegener sama sekali tak
berdasar dan fakta-fakta yang Wegener paparkan hanyalah fakta yang
aneh dan buruk, seperti sebuah permainan tanpa peraturan. Masalah
terbesar di teori Wegener yang membuat para ahli menolaknya adalah
mekanisme perpindahan kontinen yang menurut Wegener terjadi karena
daratan bergeser dengan dasar laut sebagai bidang pergeserannya. “Gaya
sebesar apa yang bisa menarik daratan hingga terpisah begitu jauh di
atas dasar laut sebagai bidang geser tanpa mematahkan dasar lautnya?”
demikian tanya HAROLD JEFFREYS, ahli geofisika Inggris.

Ekspedisi-ekspedisi geologi dilakukan oleh Wegener pada tahun 1920,
1922 dan 1929 untuk mencari lebih banyak fakta guna mendukung
teorinya. Dalam ekspedisi terakhir, Wegener tewas setelah berhasil
mengantarkan suplai makanan kepada koleganya yang sedang melakukan
penelitian di tengah belantara es Greenland, hanya beberapa hari
setelah ulang tahunya yang ke-50. Kelak, seperti yang telah kita
ketahui, berawal dari eksplorasi permukaan laut dan kerak bumi, teori
Continental Drift Wegener menjadi embrio bagi teori Tektonik Lempeng,
di mana kerak bumi baik kontinen maupun kerak samudera ternyata
bergerak di atas asthenosfer jadi bukan di atas dasar laut seperti
hipotesis Wegener.

Pangaea
Kontribusi Wegener bagi kelahiran teori Tektonik Lempeng di tahun
1960-an tentu tidak bisa diabaikan. Di buku “The origin of continents
and oceans” edisi tahun 1920 (ada juga yang menyebutkan nama Pangaea
sudah diperkenalkan sejak edisi 1915), Wegener berpendapat bahwa semua
benua yang ada sekarang sebenarnya pernah bersatu sekitar 225 juta
tahun yang lalu (Ma), yaitu pada Periode Trias Akhir (sudah masuk Era
Mesozoik). Daratan maha luas ini ia beri nama Pangaea, sebuah kata
dalam bahasa Yunani yang berarti “semua daratan”.

Rekonstruksi lempeng tektonik modern dengan menggunakan data
palaeo-magnetik memperlihatkan Pangaea sudah menjadi daratan berbentuk
seperti huruf “C” pada sekitar 255 Ma (Permian Akhir). Pusat
superkontinen Permian ini adalah Afrika, sedangkan di sebelah barat
ada adalah Amerika Selatan, di baratlaut ada Amerika Utara, di utara
dan timur laut ada Eropa, Asia dan Cina Utara, sedangkan di tenggara
dan selatan ada India, Antartika dan Australia. Di sebelah timur? Ada
lautan bernama Tethys, dan terakhir di sebelah timurnya Tethys, ada
Cina Selatan. Sedangkan laut mahaluas yang mengelilingi Pangaea
dinamakan Panthalassa. Pusat superkontinen Pangaea ditengarai berada
di sekitar garis ekuator, kira-kira seperti posisi Indonesia sekarang
(tentu saja secara garis lintang).

Apa bukti keberadaan Pangaea selain rangkaian-rangkaian pegunungan
yang identik seperti Appalachian-Scottish Highlands dan Karroo-Santa
Catarina Systems seperti yang dikemukakan pertama kali oleh Wegener
(1915)? Jawabannya adalah fosil-fosil genus Lystrosaurus dan genus
Mesosaurus dan flora genus Glossopteris. Lystrosaurus adalah sejenis
reptil pemakan tetumbuhan yang konon sebesar babi, dengan ekor lancip
pendek, kaki pendek, daun telinga kecil dan kepala seperti harimau
yang hidup pada Periode Permian-Trias. Entah palaeontologist mana yang
berhasil merealisasikan imajinasi rupa Lystrosaurus ini, konon ia
pernah hidup di Antartika, India, Afrika Selatan dan Cina.

Mesosaurus adalah sejenis reptil amfibi yang hidup di air tawar.
Bentuknya kira-kira seperti cecak, tapi kepalanya seperti buaya,
badannya fleksibel dan konon ekornya dapat digunakan sebagai semacam
sirip untuk berenang. Tidak jelas berapa ukurannya dan hidup pada
berapa juta tahun yang lalu. Fosil ini ditemukan di Brasil dan Afrika
bagian barat.

Superkontinen Pangaea lalu mulai terpecah pada Periode Trias
Akhir-Juras (Vaughan & Storey 2007), menghasilkan dua superkontinen
yang lebih kecil yaitu Laurasia dan Gondwana. Laurasia yang bergerak
ke arah utara. Intra-continental rifting kemudian diikuti sedimentasi
endapan darat lalu diisi oleh air laut, menjadi Laut Atlantik bagian
utara. Rift basins yang terbentuk saat Pangaea pecah masih bisa
dilihat di bagian Central Atlantic Margin, baik sebelah Amerika Utara
maupun Moroko (Olsen, 1997).

Kali ini cukup sekian dulu. Banyak sekali referensi yang bisa dibaca
mengenai Pangaea, terutama tentang bukti-bukti yang lebih detil.
Artikel ini masih umum sekali, baru memuat sedikit sejarah, deskripsi
bentuk, bukti umum dan kapan Pangaea pecah. Minggu depan saya coba
kumpulkan referensi lebih banyak untuk bercerita lebih panjang tentang
Pangaea.

Selasa, 26 Januari 2010

Ulah Bonek


Potensi kerugian PT Kereta Api (PTKA) Indonesia akibat ulah para suporter kesebelasan Persebaya, Bonek, pada akhir pekan lalu mencapai Rp1 miliar.

"Kerugian pasti akibat ulah Bonek masih dihitung, namun hingga saat ini potensi kerugiannya telah mencapai Rp1 miliar," kata Vice President Public Relation PT KA Adi Suryatmini di Bandung, Senin.

Ia menyebutkan, kerugian yang diderita PTKA tersebut antara lain akibat kerusakan sarana dan prasarana kereta api serta tiket yang tidak dibeli oleh para suporter itu.

Ia menyebutkan, kerusakan yang paling parah terjadi pada rangkaian KA Pasundan, KA Luar Biasa yang mengangkut kepulangan Bonek, KA Kahuripan dan KA Gaya Baru Malam Selatan.

Menurut Adi, selain KA yang mengangkut suporter Bonek yang dilempari warga, juga KA lainnya menjadi sasaran pelemparan dengan baru atau kayu sehingga mengakibatkan kerusakan kaca kereta, lampu termasuk empat unit lokomotif.

KA lainnya yang juga ikut menjadi sasaran pelemparan adalah KA Sritanjung, KA Logawa, KA Senja Kediri, KRDI Madiun Jaya, KA Barang dan KA Bima.

"Selain KA, prasarana di stasiun banyak yang rusak terutama di kawasan Sragen, Purwosari hingga Solo Jebres. Pintu perlintasan KA juga tidak luput dari aksi pelemparan," kata Adi.

Aksi anarkis di jalur perjalanan KA yang mengangkut Bonek itu terjadi sejak Jumat (23/1) saat keberangkaan Bonek ke Bandung dan Minggu (24/1) saat kepulangan suporter itu.

Bonek sempat membuat onar di sejumlah stasiun berupa pelemparan, pengrusakan bahkan penjarahan terhadap pedagang di stasiun.

Akibatnya, masyarakat yang mengetahui rencana perjalanan Bonek ke Kota Kembang langusung beraksi dengan mencegat dan melempari setiap KA yang dicurigai mengangkut Bonek. Bahkan di Solo kereta api dihalangi dengan kayu dan batu.

"Hampir di semua Daerah Operasi yang dilintasi rombongan bonek terjadi kerugian, namun angka pastinya masih diinventarisasi," katanya.

Rencananya hasil penghitungan kerugian itu akan `ditagihkan` kepada Walikota Surabaya. Sebelumnya PTKA Daop II Bandung telah menandatangani perjanjian dengan Yayasan Suporter Surabaya (YSS) yang mewakili Walikota Surabaya terkait pembayaran tiket dan kemungkinan kerugian akibat Bonek.

"Kami pegang koordinator Bonek dan membuat perjanjian tentang jaminan pebayaran tiket untuk mengangkut kepulangan Bonek," kata Kepala Humas PTKA Daop II Bandung, Bambang Setya Prasetyo.

Bambang menyebutkan, `tagihan` untuk tiket kepulangan bonek sendiri mencapai Rp105 juta yakni untuk KA Luar Biasa Rp65 juta dan KA Pasundan Rp40 juta. Belum termasuk kerugian akibat ulah mereka," kata Bambang.

Sementara itu pihak PTKA menyayangkan anarkisme dari kalangan suporter Surabaya itu, PTKA sendiri tidak bisa berbuat banyak untuk menghindarinya.

"PTKA tidak mungkin melarang Bonek naik KA, kalau punya tiket boleh naik. Namun sayangnya tidak demikian yang terjadi, justeru muncul anarkis," kata Vice President Public Relation PTKA, Adi Suryatmini menambahkan.